Rasa Takut Tidak Menghalangi Kebersamaan
Daerah yang saya tinggali memiliki lingkungan warga yang sangat suka bercengkrama dengan sesamanya. Hubungan antara warga penuh dengan kegiatan berkumpul bersama hingga saling mengirim makanan. Sayangnya, wabah Covid-19 membuat kegiatan antar warga ini harus dihentikan terlebih dahulu. Warung teh yang biasanya hidup oleh diskusi Pak RW dan warganya hingga anak-anak yang bermain bola di lapangan, semua itu harus ditahan dulu akibat wabah ini. Setelah berbulan-bulan wabah ini berjalan, satu persatu warga pun mulai terkena virus ini. Di tengah-tengah ketakutan yang ada di benak warga, warga yang terkena virus pun seperti terisolasi dari lingkungannya. Tetangga sekitarnya berusaha keras untuk menghindar demi keselamatan dirinya dan keluarganya. Menurutku sikap ini sangatlah normal mengingat waktu itu info mengenai virus ini belum selengkap sekarang. Namun dengan membiarkan tindakan warga disekitarnya diatur oleh rasa takut mereka, warga yang terkena virus menjadi kesulitan dalam memenuhi